Catatan Ringan Boy Yendra Tamin,
Benarkah Nazaruddin menulis surat ke Presiden SBY untuk mengundang simpati publik ? Dan banyak kalangan menilai surat Nazarudin sebagai upaya “tawar menawar”. Hal itu bisa jadi jika dicermati apa yang tertulis dalam surat Nazaruddin itu, tetapi yang tidak kalah pentingnya, mengapa Nazaruudin harus membuat surat yang isinya serupa itu kepada SBY. Ada yang menganggab sebagai scenario baru dari Nazarrudin, tetapi kalau diperhatikan secara keseluruhan isi surat itu sepertinya ada “sesuatu” yang ingin disampaikan Nazarrudin. Dan kita tidak tahu “sesuatu” itu apa, apalagi mendengar penuturan Nazarrudin di Televisi saat berada di Gedung KPK, hal yang sama dilontarkan pula Nazarrudin. Berikut isi lengkap surat Nazaruddin yang dikutip dari detiknews.com (2011/08/18/)
Jakarta, 18 Agustus 2011
Kepada Yth
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden RI
di Tempat
Bapak Presiden yang saya hormati, saya mohon kepada Bapak agar segera
memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses
persidangan untuk membela hak-hak saya. Bagi saya, saya rela dihukum penjara
bertahun-tahun asalkan Bapak dapat berjanji Bapak akan memberikan ketenangan
lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya.
Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar-benar seorang ibu rumah
tangga yang sama sekali tidak mengetahui apa pun yang berhubungan dengan
kepartaian. Saya juga berjanji, saya tidak akan menceritakan apa pun yang
dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK demi kelangsungan bangsa
ini.
Demikian surat ini, mohon bantuan dan perhatian Bapak Presiden,.
Hormat saya,
Muhammad Nazaruddin
Benarkah Nazaruddin menulis surat ke Presiden SBY untuk mengundang simpati publik ? Dan banyak kalangan menilai surat Nazarudin sebagai upaya “tawar menawar”. Hal itu bisa jadi jika dicermati apa yang tertulis dalam surat Nazaruddin itu, tetapi yang tidak kalah pentingnya, mengapa Nazaruudin harus membuat surat yang isinya serupa itu kepada SBY. Ada yang menganggab sebagai scenario baru dari Nazarrudin, tetapi kalau diperhatikan secara keseluruhan isi surat itu sepertinya ada “sesuatu” yang ingin disampaikan Nazarrudin. Dan kita tidak tahu “sesuatu” itu apa, apalagi mendengar penuturan Nazarrudin di Televisi saat berada di Gedung KPK, hal yang sama dilontarkan pula Nazarrudin. Berikut isi lengkap surat Nazaruddin yang dikutip dari detiknews.com (2011/08/18/)
Jakarta, 18 Agustus 2011
Kepada Yth
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden RI
di Tempat
Bapak Presiden yang saya hormati, saya mohon kepada Bapak agar segera
memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses
persidangan untuk membela hak-hak saya. Bagi saya, saya rela dihukum penjara
bertahun-tahun asalkan Bapak dapat berjanji Bapak akan memberikan ketenangan
lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya.
Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar-benar seorang ibu rumah
tangga yang sama sekali tidak mengetahui apa pun yang berhubungan dengan
kepartaian. Saya juga berjanji, saya tidak akan menceritakan apa pun yang
dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK demi kelangsungan bangsa
ini.
Demikian surat ini, mohon bantuan dan perhatian Bapak Presiden,.
Hormat saya,
Muhammad Nazaruddin
Membaca surat Nazarrudin di atas, maka pertanyaannya apa yang akan dilakukan Nazarrudin jika Presiden SBY tidak memenuhi permintaan Nazaruddin ? Kejutan apalagi setelah surat Nazaruddin kepada SBY ? Tampaknya “nyanyian ” Nazarrudin akan terus bergulir dihari-hari mendatang dan publik menunggu bagaimana ending dari "nyanyian" kasus Nazaruddin. (***)