Catatan Ringan Boy Yendra Tamin
Apa yang saya tulis kali ini tidak ada hubunagnya dengan hukum, tetapi yang pasti dalam sebuah pertadingan final bola kaki hukumnya harus ada yang menang dan yang kalah, karena juara itu hanya satu. Setidaknya seperti itulah yang terjadi dalam pertandingan laga final sepok bola sea games 2911 antara Indonesia melawan Malaysia yang melelahkan.
Setelah membobol gawang Malaysia pada menit -menit awal babak pertama wajah kegembiraan terpancar di wajah para pemain Timnas U23. Suara gemuruh Penonton pendukung Timnas Indonesia menyambut gol pertama untuk Indonesia. harapan untuk meraih juara dan mendali emas serasa semakin dekat dikubu Indonesia.
Tapi kegembiraan itu berkurang ketika Malaysia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dan skor tidak berubah sampai akhir babak kedua. Begotu juga dengan babak tambahan waktu skor tetap 1-1 dan akhirnya berujung pada adu finalti. Harapan untuk meraih emas masih terpancar disegenap penonton dan masyarakat Indonesia, tetapi setelah Ferdinan Sinaga gagal menyarangkan bola dalam melakukan tendangan finalti ke gawang Malaysia, kesedihan itu pun mulai tampak.
Kesedhan itu lengkap setelah bola hasil tendangan finalti dari kapten Timnas Malaysia yang berhasil dihambat kiper Indonesia tetapi bergulir ke dalam gawang Indonesia. Sedih memang, tetapi Timnas U 23 sudah berjuang maksimal dan memberikan suatu perlawanan yang baik mengahapi Malaysia. Mungkin dewi fortuna belum berpihak kepada Timnas U23. Tidak harus terlalu kecewa, secara esensial prestasi Tim U 23 sudah cukup baik dan memang hanya ada satu juara. Bagaimana pun kita, berterima kasih pada Timnas U23 yang telah memperlihatkan permainan terbaiknya kepada publik Indonesia. Bravo, perak juga berharga dan tidak mudah untuk meraihnya. (***)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Code Parser
×