Selalu saja ada yang unik dan menarik dari sosok Dahlan Iskan. Dari apa yang
dipikirkannya sampai kepada apa yang dilakukannya selain unik, selalu ada
keteladanan dan hikmah dibalik semua tindakan dan pandangan Dahlan Iskan. Pada
Jumat 23/3/11 lalu lagi-lagi ada kisah menarik dari diri seorang Dahlan Iskan
yang sekarang menjabat Menteri BUMN itu sebagaimana ditulis Republika.co.id;
"Mobil mana, mobil mana?" seorang pria berkacamata celingukan di depan Stasiun
Bogor, Jalan Nyai Raja Permas Kecamatan Bogor Tengah, Jum'at (23/12). Dahlan
Iskan si pria tersebut. Menteri BUMN ini tampak panik lantaran gagal menemukan
mobil pribadinya saat akan menghadiri rapat kabinet di Istana Bogor. Padahal,
rapat kabinet akan segera dimulai dalam hitungan menit. Beruntung di sekitar
Stasiun Bogor banyak tukang ojek.
Dahlan 'nekad' naik Kereta Rel
Listrik (KRL) Ekonomi AC Commuter Line jurusan Jakarta - Bogor dari Stasiun
Manggarai sekitar pukul 07.00 WIB. Sesampainya di Stasiun Bogor, sekitar pukul
07.40 WIB Dahlan langsung menuju salah satu warung soto yang terdapat di dalam
area Stasiun Bogor.
Di warung soto, Dahlan menikmati dua
mangkok Soto Campur yang dia buat sendiri. Saking asiknya, Dahlan sampai tidak
menyadari bila jarum jam hampir menunjukan pukul 09.00 WIB tanda rapat kabinet
di Istana Bogor akan dimulai.
Agak tergesa, Dahlan meninggalkan
warung Soto. Kepada para wartawan yang sedang menikmati soto Dahlan berpesan
singkat "Makan yang benar, makan yang benar.. Saya sudah terlambat
nih," kata Dahlan sambil menepuk-nepuk pundak wartawan.
Beberapa wartawan yang tahu Dahlan
akan meninggalkan warung ikut-ikutan bergegas menghabiskan sotonya. Di luar
Stasiun Bogor Dahlan yang tak ingin terlambat rapat bertanya kepada ajudannya.
"Mobil mana-mobil mana?" tanya Dahlan.
Mendapat pertanyaan sang menteri, si
ajudan ikut-ikutan panik. Dia tampak hanya bisa celingukan ke kiri kanan
mencari mobil sang majikan.
Tidak mendapat jawaban atas
pertanyaannya, Dahlan langsung berkata: " Ya sudah ojek saja-ojek
saja," kata Dahlan. Jadilah Menteri BUMN ini pergi menuju Istana Bogor
menggunakan ojek.
Tapi 'drama' Dahlan belum selesai.
Sesampainya di depan pintu gerbang Istana Bogor, sejumlah petugas Pasukan
Pengaman Presiden menahan keinginan Dahlan untuk masuk.
Paspampres mungkin menduga kalau
penumpang ojek itu adalah masyarakat biasa. Maklum penampilan Dahlan, seperti
biasanya, memang terlihat 'koboi' hanya mengenakan kemeja putih tak dimasukan,
celana bahan hitam, dan sepatu skets. "Bapak mau kemana?" Kata
seorang petugas Paspampres kepada Dahlan.
"Saya mau mengikuti rapat
kabinet bersama teman-teman di dalam Istana," jawab Dahlan dengan nada
santai.
"Oh..tidak bisa pak... ini
rapat khusus menteri..." belum selesai Paspamres itu berkata, seorang
warga berteriak dari kejauhan. "Woii dia itu menteri..".
Mendengar teriakan itu barulah sang Paspampres
sadar bila si penumpang ojek itu adalah salah satu peserta rapat kabinet. Dia
pun mempersilakan sang menteri masuk. Dari depan gerbang Istana Dahlan akhirnya
berjalan kaki menuju Istana. Sang tukang ojek dia persilakan kembali ke stasiun
dengan sebelumnya membayar ongkos Rp 100 ribu.
“Drama” atau kisah perjalanan Dahlan Iskan menuju tempat rapat kabinet seperti dipaparkan Republika.co.id itu, tentu banyak hikmah
dan keteladanan yang bisa dipetik, apalagi bagi para pejabat kita di negeri
ini. Bahkan mungkin kisah yang patut disimak para calon-calon pejabat atau pun
bagi yang saat ini tengah menjabat, betapa Dahlan Iskan sosok yang bersahaja memberikan sebuah
pembelajaran yang berharga. (***) Sumber berita: republika.co.id