Istana Pagaruyung yang sudah rampung pembangunannya itu sudah bisa dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Bahkan pada hari-hari libur kunjungan wisatawan cukup ramai, walau pun pengunjung sebatas berjalan-jalan dilingkungan Istana Pagaruyung. Selain kemegahan Istana Pagaruyung dengan bangunan khas Minang yang penuh dengan ukiran, beratap ijuk serta beberapa bangunan penunjang lainnya, wisatawan bisa menikmati liburan seraya menikmati alam lingkungan di sekitar Instana Pagaruyung. Bahkan sudah terlihat beberapa aktivitas liburan dalam lingkungan Istana Pagaruyung seperti aktivitas menunggang kuda, dan juga ada badut-badut menghibur setiap pengnjung. Bermain atau berkemah di bumi perkemahan yang terdapat di belakang Istana dengan semilir angin Bukit Batu Patah menerpa pohon pinus, boleh jadi memiliki sensasi tersendiri. Atau sekedar berfoto ria dengan latar belakang Istana Pagaruyung juga ada penyewaan pakaian Minang bagi wisatawan yang ingin berpose dalam pakaian adat Minang dan siap diabadikan juru foto yang mangkal disekitar Istana Pagaruyung. Atau kalau mau pakai kamera pribadi juga tidak jadi soal.
Pembangunan Istana Pagaruyung pasca terbakar tahun 2007 lalu itu memperlihatkan beberapa perubahan pada bangunan Istana, dan tata ruangnya dibanding waktu sebelumnya. Perubahan itu tentu tidak terlepas dari pertimbangan teknis arsitektur dan tata lingkungan Istana Pagaruyung yang terkait dengan sejarah dan budaya Minangkabau. Sementara itu sebelum sampai ke Istana Pagaruyung yang letaknya tidak jauh dari kantor Bupati Kabupaten Tanah, ada beberapa situs peninggalan sejarah seperti Batu Basurek, Ustano Rajo yang biasanya tidak dilewatkan wisatawan setiap kali berkunjung ke Pagaruyung, terutama turis asing.
Istana Pagaruyung yang dibangun sekarang maupun yang sebelumnya adalah replika dari istana asli peninggalan kerajaan Pagaruyung yang berdiri sekitar tahun 1347. Replika Istana Pagaruyung yang dibangun itu adalah didasarkan pada rekonstruksi dari reruntuhan Istana Kerajaan Pagaruyung yang aslinya terletak di Bukit Batu Patah dan juga musnah karena terbakar pada waktu terjadi kerusahan berdarah tahun 1804. Replika Istana Pagaruyung yang pertama kalii dibangun terbakar tahun 1961. Kemudian dibangun kembali tahun 1974 dan tahun 2007 lalu pun musnah karena terbakar. Pasca terbakar tahun 2007, lalu dibangun kembali dan jelang awal tahun 2013 ini pembangunan Istana Pagaruyung sudah hampir rampung dan sudah bisa dikunjungi wisatawan.
Istana Pagaruyung terletak sekitar 3 Km dari pusat kota Batusangkar ke arah Utara, dalam kenagarian Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas. Sebelum sampai ke Instana Pagaruyung yang letaknya tidak jauh dari kantor Bupati Kabupaten Tanah, ada beberapa situs peninggalan sejarah yang terletak di pinggir jalan menuju Istana Pagauyung (Ditullis oleh Boy Yendra Tamin).