Terlalu banyak orang baru berfikir, bahwa tugasnya terbatas pada hanya menjalankan perintah sesuai pengarahan pimpinan. Tentu ada kalanya tutup mulut lebih bijaksana. Namun pada umumnya berusaha menyatakan pendapat yang dapat disumbangkan jauh lebih berguna. Orang yang selalu diam seribu-bahasa biasanya dikira tidak mempunyai pendapat.
Soalnya, dalam mengerjakan sesuatu, seringkali terjadi tidak seorang pun mengetahui dengan pasti apa yang harus diperbuat. Padahal masalahnya hanya soal memilih program kegiatan yang kira-kira akan berhasil baik. Ini umum terjadi dalam rapat-rapat dikantor-kantor rekayasa.
Di dalam keadaan demikian orang yang pertama-tama muncul dengan usulan mantap dan masuk akal akan mempunyai kemungkinan lebih dari limapuluh persen untuk mempengaruhi semua pengikut rapat, asalkan usulnya itu nampaknya mantap dan kelihatan masuk akan. (usul yang sebenarnya paling baik biasanya tidak lansung dikenali). Selain itu sering terjadi bahwa mereka yang dapat membahas sesuatu dengan paling yakin dan paling mengetahui , itulah yang justeru mendapatkan kepercayaan memimpin proyek bersangkutan.
Jika anda memang tidak mau diberi tugas, tutuplah mulut anda, dan anda akan tidak terlihat di mata orang. Namun bila anda terlalu sering berbuat demikian, anda juga akan tidak terlihat di mata orang pada saat-saat perlu memilih calon-calon pengisi posisi-posisi yang lebih dipercayai. * (W.J King, dikutip dari bukunya “ Hukum-Hukum Tidak tertulis Rekayasa” alih bahasa SB Joedono; 1985)