Sepintas Gubuk Reot ini seperti nya gubuk yang biasa saja, sama dengan gubuk yang lain, tapi jauh dari itu ternyata gubuk ini menyimpan cerita tersendiri, gubuk ini bak sel tahanan bagi Muhammad Ilham (12), buah hati pasangan Syafrianto (40) dan Titin Yulda (38), warga Jorong Talang, Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota. Kenapa? karena sejak umur 4,5 tahun M. Ilham mengidap penyakit aneh, setiap hari hingga usia yang kini menginjak 12 tahun M. Ilham harus mendekam dalam gubuk reot ini karena memiliki prilaku aneh, tak wajar, karena bersikap seperti KUCING JANTAN, semua pola hidup yang ia jalani hampir sama persis dengan tingkah aneh. Awal cerita, dulu M.Ilham mempunyai seekor kucing jantan yang sangat ia sayangi, kemana saja Ilham pergi kucing belangj putih dan kuning itu terus mengikuti layak nya seorang prajurit, namun malang, saat usia 4,5 tahun, ada peristiwa yang jauh dari akal sehat kita, Ilham berhasil menangkap seekor anak burung yang kemudian rencana nya akan dipelihara, saat burung berada ditangan kanan, ilham memanggil sang kucing dan menggendong dengan tangan kiri,refleks?? ya sudah sifatnya hewan, sang kucing pun lantas berusaha menerkam burung yang ada dalam genggaman Ilham, namun bukan burung yang diterkam,malah jari telunjuk kanan ilham yang terkena gigitan. BIASA ... ya awalnya sikap Ilham tak ada perubahan aneh, aktifitas pun seperti biasa, tiga bulan mendatang barulah Ilham bertingkah tak wajar, Ilham kerapkali meloncat seperti kucing, menggigit, mencium apa saja yang ia lihat, sikap lasak (agresif-red) kian hari kian parah. Melihat apa yang terjadi kedua orang tua Ilham berusaha memberikan pengobatan medis di salah satu rumah sakit kota payakumbuh, kata dokter bagian saraf Ilham robek yang menimbulkan gejala tak wajar, Ilham hanya diberi obat seadanya namun tak jua kunjung sembuh. Tak ada biaya, ilham pun berobat dengan orang pintar setempat, katanya lagi ilham kerasukan roh halus dan sangat susah di obati.. achhh apapun itu bentuk pengobatannya yang jelas tak ada penyakit yang tak bisa diobati. Biaya ??? ya..keluarga ini sangat butuh biaya untuk pengobatan Ilham, dalam waktu dekat ini Ilham akan dibawa ke puskesmas Padang Batang, siapa tau penyakit aneh yang ia derita bisa sembuh dan normal kembali.
DISELA LOBANG AKU TATAP SANG MENTARI
Miris ??? sudah pasti, namun ya mau bagaimana lagi jalan ini yang harus aku tempuh sehari-hari, usia 12 tahun itu seharusnya aku bermain atau sekolah seperti hal nya anak-anak sebaya ku, tapi apa daya, penyakitku ini tak bisa diterima banyak orang, kadang aku melompat, mencium sesuatu, dan bertingkah seperti kucing jantan milikku yang sempat aku pelihara dulu. Kucing ku itu entah dimana rimba nya saat ini, gigitan kecil yang aku terima dulu ternyata meninggalkan bekas yang luar biasa, bukan bekas goresan di jariku, namun tingkah kucing belang kuning putih jantan yang dulu jadi teman setia kini melekat pada diriku. Tak paham aku dengan kondisi ini, berbicara aku tak bisa, jika tak diberi makan oleh ibu ku aku pun tak merasa lapar dan merengek seperti teman ku disana. Dari balik Lobang kecil gubuk reot ini aku melihat dan mengagumi indah nya sinar mentari, kurasakan hangatnya sentuhan cahaya itu hingga terlintas dalam benak ku yang tak sehat, KAPAN AKU BISA NORMAL KEMBALI ?? ini takdir atau apa namanya
HABISKAN WAKTU DENGAN MELOMPAT
Untuk menghabiskan waktu, saat dikurung Ilham hanya bisa melompat dan berjalan seperti kucing jantan miliknya dulu, tak ada satu pun orang yang tau bagaimana dan seperti apa yang ia alami dan rasakan didalam. Pertanyaan sederhana nya, apapun bentuk dan kondisi dari penyakit yang diderita oleh Ilham apakah pantas ia menerima perlakuan seperti ini ? apa tidak ada cara lain yang lebih baik untuk mencegah tindakan agresif dari Ilham yang kerap membuat orang disekeliling jadi takut? apakah gubuk ini tempat yang pantas untuk ia tempati ?? seperti ini kah bentuk kepedulian dan kasih sayang ?? jawaban nya hanya ada dalam hati nurani kita masing-masing kawan....!!!
SEDIKIT AKU BEBAS
Seiring waktu berjalan, akhirnya Ilham pun bisa bermain diseputaran halaman rumahnya, itupun jika ada sang ibu yang menemani, karena sosok ibu yang paling dicintai oleh Ilham, apa saja kata sang ibu Ilham akan nurut walau sikap dan tindakan Ilham masih seperti KUCING, namun berbeda dengan kondisi dulu, Ilham saat ini sudah dapat sedikit bermain dengan teman sebayanya. Penuturan Titin Yulda Sang Ibunda, babarapa bulan ini Ilham sudah bisa sedikit bebas bermain karena sikap agresif yang dialami sudah berkurang, namun ketika saya dan ayahnya pergi bekerja disawah tetap saja Ilham terpaksa dikurung karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti mengganggu orang, bermain jauh dari rumah dan tak pulang, rasa khawatir itulah yang memaksa kami harus tetap mengurung Ilham jika kami tak dirumah. Kenapa tidak didalam rumah dan harus di Gubuk ini, karena mengingat sikap agresif Ilham yang kerap membuat rusuh, kadang seisi rumah di obrak abrik dan itu tidak dapat kami cegah, Yaa jalan satu-satu nya harus dikurung.
Melihat Nasib buah hati nya Syafrianto (40) dan Titin Yulda (38) sangat berharap ada uluran tangan dan bantuan yang mengalir untuk pengobatan Ilham agar bisa pulih dan normal kembali seperti anak-anak seusia pada umumnya. (Oleh: Andri Mardiansyahi)