Ada berbagai tafsir dan versi cerita tentang Bundo Kanduang yang berkembang dalam masyarakat Minangkabau. Secara umum cerita tentang Bundo Kanduang dipahami sebagai sosok seorang raja perempuan di Minangkabau sekitar abad ke 16 yang pada kisah Cindua Mato dilukiskan menyelamatkan diri dari musuhnya Raja Tiang Bungkuk.
Bundo Kanduang adalah ibu dari Dang Tuangku. Dalam penyerangan Raja Tiang Bungku ke Pagaruyung, Bundo Kanduang menyelematkan diri bersama anaknya Dang Tuanku Remendung Syah Alam dan menantunya Puti Bungsu putri Rajo Mudo, Rajo di renah Sekalawi (sekarang lebih dikenal Kab. Lebong) dan hingga kini masih didapati makam keluarga Kerajaan Pagaruyung di Nagari Lunang dan juga sebuah rumah gadang yang disebut-sebut pula sebagai Istana Bundo Kanduang.
Baca juga: Kaba dari Pasisie, Anak Bayang Maanta Angin (Tentang Bundo Kanduang)
Makam Mande Rubiah (koleksi foto Fb Emral Djamal)
Sementara itu terkait dengan cerita antara Bundo Kanduang di satu sisi dan kisah Mande Rubiah di sisi yang lain, maka wajar muncul sebuah pertanyaan, siapakah Bundo Kanduang dan kenapa sampai ke Lunang ? Apakah benar-benar Bundo Kanduang identik dengan Mande Rubiah ? Pertanyaan-pertanyaan ini tentulah memerlukan penjelasan bagi pemahaman generasi sekarang dan mendatang. (Dh-1)