Tapi sebelum jauh ke soal objek wisata bahari Gosong Sumbareh, mungkin ada yang belum tahu apa itu “gosong”. Gosong adalah bagian ketinggian dalam laut yang ditumbuhi banyak karang yang tidak muncul kepermukaan.
Pemberian nama Gosong Sumbareh ada kaitannya dengan kuliner tradisional di Pariaman. Sumbareh atau “sarang bareh” merupakan makanan tradisional Piaman yang dengan bahan beras yang direndam, menjadi tepung, diaduk dengan santan dan dikasih garam lalu di masak dalam kuali khusus. Sumbareh merupakan makanan lokal yang wajib di hantar ke rumah mertua pada “Bulan Sumbareh” atau bulan Rajab atau pada bulan Mei.
Kenapa masyarakat pesisir Pariaman menyebut nama Gosong Sumbareh/Subareh atau Gosong Sibarat, karena kawasan gosong yang berada di tengah laut pada kedalamannya sekitar setengah meter (0.5 m) dari permukaan air laut bentuknya hampir bulat dengan luas 1.04 ha.
Gosong ini pada waktu pasang surut sepertinya akan muncul ke permukaan, hal ini dapat dilihat pecahan ombak di sekeliling tepian gosong tersebut dan kita pun bisa berjalan di atas dataran gosong tersebut. Hal ini barangkali yang menginspirasi masyarakat memberi nama gosong tersebut hampir mirip dengan makanan kecil khas Pariaman “sumbareh” jika dilihat jauh.
Kuliner Sumbareh sendiri dapat kita nikmati dengan membelinya di ujung rel stasiun kereta api Pantai Gandoriah, Piaman di waktu pagi hari dengan harga yang relatif murah.. Dengan warna putih, bulat, dan tipis serta hangat beralaskan daun pisang “kue sumbareh” merupakan salah satu panganan khas pesisir Pariaman yang perlu dilestarikan seperti melestarikan kawasan ekosistem terumbu karang dan beberapa kawasan gosong (patch reef) di Sumatera Barat, salam konservasi (ditulis Harfiandri Damanhuri/dh, dari berbagai sumber dan hasil penelitian, 2008, Juni, 2014, Okt 2015).