Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan di universitas-universitas di Vietnam seperti Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC, dan Universitas Sosial dan Humaniora. Jumlah peminat studi bahasa Indonesia di universitas-universitas tersebut cenderung meningkat.
Di Korea Selatan, negara yang kini menjadi pusat perhatian para remaja di Indonesia dan seluruh dunia karena budaya K-Pop dan serial dramanya, minat warganya terhadap bahasa Indonesia juga menjadi bukti bahwa bahasa ini telah diterima di sana. Setiap tahun, pihak KBRI Seoul Korea Selatan menyelenggarakan lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia khusus bagi masyarakat Korea Selatan. Antusiasme mereka untuk mengikuti lomba tersebut cukup tinggi.
Studi bahasa Indonesia juga diselenggarakan di negara tetangga Korea Selatan, yaitu Jepang. Di sana ada lebih dari 20 perguruan tinggi yang mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan. Di samping itu, ada pula universitas yang membuka jurusan bahasa Indonesia seperti Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan.
Di Mesir misalnya, banyak penduduk setempat yang mengenal bahasa Indonesia dan mampu mengucapkannya hanya karena mereka terbiasa bergaul dengan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar. Minat masyarakat Mesir untuk belajar bahasa Indonesia juga cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta kursus bahasa Indonesia yang diselenggarakan pihak KBRI Kairo. Peserta kursus ini terdiri dari berbagai kalangan, seperti praktisi wisata, pelaku ekonomi dan yang paling banyak adalah kalangan mahasiswa.
Di Maroko, pengajaran bahasa Indonesia telah diresmikan, yaitu di Universitas Mohammed V. Di universitas tersebut, Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah pilihan dengan 4 SKS di samping bahasa lainnya seperti bahasa China, Jepang, Korea, Urdu, dan Turki. Pengajaran bahasa Indonesia di Universitas Mohammed V Maroko merupakan salah satu upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara tersebut, khususnya di bidang pendidikan.
Di antara kelompok yang secara tidak langsung turut membantu penyebaran bahasa Indonesia adalah para pelajar atau mahasiswa yang belajar di luar negeri. Selain itu, para pekerja dan seniman Indonesia yang berkiprah di sana juga memiliki peranan yang sama dalam hal tersebut. Para musisi asal Indonesia yang mengadakan konser di luar negeri dengan membawakan lagu-lagu mereka dalam bahasa Indonesia mampu membangkitkan rasa ingin tahu bagi masyarakat lokal untuk mengetahui artinya sehingga mereka tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Contohnya, Anggun Cipta Sasmi, salah satu penyanyi Indonesia yang telah mendunia. Meski telah menjadi warga negara Perancis, tidak jarang ia membawakan lagu-lagu ciptaannya yang berbahasa Indonesia dalam setiap penampilannya di negara-negara Eropa dan Amerika.
Perkembangan Bahasa Indonesia di beberapa negara di dunia merupakan peluang yang besar bagi bahasa ini untuk menjadi bahasa internasional. Usaha untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional harus diawali dari bangsa Indonesia sendiri dengan mencintai bahasanya. Namun kenyataannya, saat ini masyarakat Indonesia lebih terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang kurang baik, seperti bahasa prokem, bahasa plesetan, dan bahasa jenis lain yang tidak mendukung perkembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di samping itu, mereka juga biasanya lebih bangga menggunakan bahasa asing seperti Bahasa Inggris daripada Bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus menjaga identitas bangsa kita, yaitu bahasa Indonesia. Salah satu langkah untuk melestarikan bahasa Indonesia adalah mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita tidak perlu malu untuk menggunakan bahasa Indonesia, karena saat ini bahasa Indonesia telah mendapat perhatian khusus di tengah bangsa lain. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia tetap mampu untuk menunjukkan eksistensinya di era globalisasi ini. (oleh: Drs. Endut Ahadiat, M.Hum)