Persahabatan tidak hanya milik manusia, tetapi juga terjadi pada hewan. Meskipun dalam pandangan yang umum, dipahami hewan yang satu merupakan mangsa bagi hewan yang lain, terutama dalam kaitannya dengan mata rantai makanan. Misalnya seekor kijang adalah mangsa bagi harimau, seekor tikus merupakan mangsa bagi kucing, atau seekor ayam mangsa bagi musang. Dalam mata rantai mangsa memangsa itu, biasanya antara dua hewan yang berlainan jenis itu seringkali kali dikatakan berada dalam hubungan musuh.
Meskipun demikian, antara kucing dan tikus misalnya yang dari dulu bermusuhan, tetapi cukup banyak juga terlihat antara kucing dan tikus bersahabat, antara harimau dan babi bersahabat, padahal karakter dasar harimau pemangsa. Fenomena persahabatan antara dua hewan berbeda jenis dan secara dasarnya mangsa bagi hewan yang satunya lagi, menyiratkan kepada kita bahwa suatu persahabatan bisa terbentuk dengan baik sekalipun dari karakter dasar ada sifat berlawanan. Artinya persahabatan bisa terbentuk dan terjalin, sekalipun secara alamiah sepertinya tidak mungkin terjalin, tapi tidak selamanya demikian.
Persahabatan antara hewan yang berlainan jenis dan dalam karakter dasar bermussuhan sangat mudah terbentuk. Bahkan persahabatan dua jenis hewan yang berbeda jenis lahir hubungan saling memberi keuntungan. Hal ini misalnya antara burung sapi, kedua hewan yang berbeda jenis ini saling mengambil manfaat ketika terjadi interaksi antara sapi dan burung.
Dari jalinan persahabatan yang terjadi antara dua hewan yang berbeda jenis itu dan berbeda karakter isi, maka sesungguhnya ada hikmah yang dapat dijadikan manusia dalam pergaulan hidupnya. Hal ini terutama sebagai pelajaran bagi manusia hidup berdampingan dengan damai. (dh-1)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Code Parser
×