Catatan Dr Badrul Mustafa, DEA
Untuk memajukan bangsa ini, maka pendidikan harus mendapat perhatian yang serius. Pendidikan harus mendapat prioritas utama. Dengan meningkatnya pendidikan rata-rata anak bangsa, maka saya yakin bangsa kita akan cepat maju. Dengan pendidikan rata-rata yang tinggi, apapun profesi seseorang, ia akan menjadi seorang yang profesional. Kompeten di bidang yang dilakoninya, dan memiliki prilaku yang baik. Apalagi kalau diiringi dengan bekal agama yang cukup.
Dengan pendidikan rata-rata bangsa kita saat ini yang masih (relatif) rendah, maka kita menemukan banyak masalah, khususnya di beberapa bagian pekerjaan yang memerlukan interaksi dengan orang banyak, misalnya dalam hal pelayanan. Salah satu contohnya adalah supir (supir angkot). Cukup banyak supir angkot ini yang pendidikannya rendah. Ditambah dengan bekal agamanya kurang, sehingga mereka sering melanggar rambu-rambu lalu-lintas, kurang memiliki etika terhadap pemakai jalan lainnya, dlsb. Ketika kita berurusan dengan mereka, maka kita sering dibuat kesal dan mengurut dada. Kalau kita ceritakan kepada seorang teman kekesalan kita, maka umumnya respons teman-teman seperti ini: Yah, itulah supir. Kalau pintar tentu tidak akan jadi supir mereka itu.
Jawaban seperti itu menunjukkan bahwa sopir sebagai pekerjaan untuk orang yang kualitasnya rendah di mata banyak orang. Sedih juga melihat fakta ini. Tapi, ya begitulah.
Kalau kita lihat di Eropa, khususnya Eropa barat, para supir kendaraan umum di sana memiliki performance yang baik. Hampir tujuh tahun saya selalu naik kendaraan umum di sana, belum pernah sekali pun saya lihat supir-supir itu melanggar rambu-rambu lalu-lintas. Cara berbicara dan melayaninya juga enak. Nah, menurut saya ini bisa terjadi karena pendidikan rata-rata masyarakat di sana sudah tinggi. Mungkin untuk menjadi supir di sana minimal tamat SMA. Pakaian mereka rapi.
Dengan pendidikan rata-rata yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara di Eropa barat, maka tidak saja para supir, tapi sejumlah lembaga pemerintah pun banyak yang tidak "performed" dalam bekerja melayani masyarakat. Termasuk lembaga penegakan hukum. Barangkali kalau kita ketemu seorang pegawai yang performancenya jelek, kita akan berkomentar seperti kepada supir yang diceritakan tadi. Yah, karena ia bodoh. Kalau pintar tentu ia tidak di bekerja sana (di institusi tsb).
Jadi, pendidikan sangat penting untuk dimajukan di negeri kita ini, sehingga semua personal di semua lapangan pekerjaan memiliki performance yang bagus, termasuk para anggota parlemen. Dari situlah kemajuan bangsa ini dapat dicapai. (editor-dh-1)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Code Parser
×