by Dwicy Aprilla Putri
Apakah kamu tau apa itu jamba gadang? Jamba gadang adalah hantaran yang di berikan oleh pihak perempuan kepada pihak laki-laki sebagai simbol adat Minangkabau khususnya Pariaman dalam acara pernikahan.
Hantaran jamba gadang ini sudah ada sejak dahulu kala, ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Pariaman. Jamba gadang ini dibuat oleh ibu-ibu yang telah berpengalaman dalam pembuatan jamba gadang, Biasa ibu=ibu pembuat jamba gadang misalnya, mendapatkan ilmu dari orang tuanya dan diwariskan pula kepada anak-anaknya sebagai generasi penerusnya dalam pembuatan jamba gadang,.
Jamba Gadang (sumber foto: aet.co.id)Membuat jamba gadang ini tidak semua orang bisa membuatnya karena disamping cara pembuatanya yang sangat susah, perlu ketelitian, Faktor cuaca karena ada salah satu dari isi jamba gadang itu yang perlu di jemur dan biayanya juga sangat besar yaitu berkisar dari RP 2.500.000 sampai RP 7.500.000. penghasilan yang di dapatkan ibu ini tidak menentu tergantung permintaan orang. Terkadang ibu ini bisa mendapatkan penghasilan yang sangat besar, kadang-kadang sangat kecil karena tidak semua orang mampu untuk memesan jamba gadang ini karena harganya yang relatif mahal. Jamba gadang ini dijemput oleh pihak anak daro kepada ibu pembuat jamba gadang setelah satu bulan pemesanan dan tidak bisa dipesan dalam waktu dekat. Jadi tidak salah apabila biaya yang diminta ibu ini lumayan mahal. Adapun isi jamba gadang itu antara lain :
juadah
- Pinyaram
- Kue gergateh
- Kue sangko
- Kue ikan
- Wajik
- Dan kanji
- Kipang dll
Jamba gadang yang telah di susun di dalam talam dan ditutupi tudung tersebut lalu pasangkan kain penutup dan dihiasi dengan bermacan kain khusus yang juga telah ditentukan.jamba gadang ini tidak bisa di angkat oleh satu orang, bukan saja karna namanya yang gadang tapi juga ukurannya yang sangat besar dan sangat berat. Setelah jamba gadang ini di berikan kepada pihak laki-laki, tidak boleh sembarang orang yang membukanya karna ada orang-orang tertentu yang harus membukanya, seperti urang sumando dan disaksikan oleh mamak-mamak dari pihak anak daro. (by Dwicy Aprilla Putri/mhsfhubh-htk)