Oleh : Nori Susanda
Program Magister Ilmu Hukum Pasaca sarjana Universitas Bung Hatta
Anak merupakan penerus keturunan yang memiliki masa depan, penerus bangsa dan calon cendikiawan, usia anak 5 tahun pertama adalah usia yang sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan otak anak, untuk meningkatkan kemajuan otak bagi anak perlu bantuan orang tua dengan beberapa langkah yaitu sentuhan, berbicara, bermain, rumah yang sehat dan berkomunikasi dengan anak. Perkembanngan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang mengakibatkan terjadi penurunan perhatian orang tua terhadap anak yang mengakibatkan anak kurang kasih sayang perubahan perilaku, gangguan mental, serta sulit untuk menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar.
Banyaknya pekerjaan menjadi alasan bagi para orang tua dalam meluangkan waktu terhadap anaknya, seperti yang sering kita lihat dikehidupan sehari-hari kebanyakan orang tua memberikan sesuatu alat atau benda kepada anaknya untuk mengalihkan kerewelan anak, atau banyaknya orang tua tidak peduli terhadap anak karna kecanduan bermain game atau berkutat dengan gedgetnya, sehingga anak-anak sering beranggapan orang tua tidak menyayangi mereka.
Hal tersebut menjadi fenomena dalam kehidupan saat ini, hampir setiap orang sudah tidak terpisahkan dengan gedgetnya, baik urusan pekerjaan, maupun sekedar menjelajah internet dan sosial media. Memang ada banyak hal penting yang kita dapatkan dari gadget, namun memberikan perhatian sepenuhnya pada anak saat dirumah tak kalah pentingnya.
Hilangnya canda tawa antara orang tua dan anak memberikan ingatan kepada kita ketika balita setiap hari selalu kita dengar kata “Ciluk Baaa” saat bangun pagi, mau makan, saat bermain dan sebagainya, namun hilang begitu saja sesuai dengan perkembangan teknologi, hal ini sangat disayangkan yang mengakibatkan perubahan perilaku anak.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan anak, untuk membentuk perilaku dan watak anak butuh perhatian dari orang tua, dikhawatirkan jika perhatian tersebut sudah mulai terlupakan dan terabaikan akan menyebabkan anak merasa kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
Kemudian sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi munculnya salah satunya temuan berupa gedget, penggunaan gadget yang sering tidak terkendali membuat para orang tua lupa akan perhatian terhadap anak semakin hari terus dan terus terpengaruh sampai lalai terhadap anak.
Kelalaian orang tua menjadi sumber di mana anak akan merasa tersisihkan serta merasa terasing sehingga mengubah cara kerja otak anak dalam berkembang, menurut para ahli anak usia 1 sampai 5 tahun merupakan usia emas untuk pembentukan otak dan mental anak, di usia inilah anak sangat membutuhkan perhatian yang lebih.
Fenomena ini dapat kita rasankan dengan mencoba contoh ada anak usia 1 sampai 2 tahun coba ajak bermain dengan selalu menggelitik, mengajak berbicara, serta bermain ciluk Baaa, anak akan tertawa dan meniru gaya bicara dan tingkah laku kita, tetapi jika seorang anak kita diamkan kemudian kita sibuk dengan gadget maka, jika anak tersebut dapat bicara dia akan berkata “ ayah, ibu kenapa berhenti, saya ingin terus bermain” hal yang demikian akan menghentikan dunia bermain si anak. cobalah rasakan hanya dengan 30 menit, jika terus dan terus anak diberikan perlakukan seperti itu setiap hari dengan kurun waktu yang sangat lama bisa jadi akan menghilangkan keceriaan anak tersebut.
Sehubungan dengan hal ini maka kiranya kita sebagai orang tua mampu memberikan perhatian yang lebih terhadap anak, kembalikan keceriaan mereka dengan tetap memberikan dunia Ciluk Baa setiap hari dan meluangkan waktu ketika berada di rumah, sehingga pola fikir anak tidak terganggu dengan berbagai aktivitas yang menjadi kesibukan kita.
Orang tua adalah kunci untuk membimbing mental anak mulai dari balita kiranya kata Ciluk Baa bisa mengubah dunia anak menjadi lebih ceria dan ini bisa menjadi pelajaran bagi kita orang tua. ***